Pengaktifan Kembali Forum dan Platform Kerjasama Multipihak: Membangun Sinergi untuk Bentang Lahan Berkelanjutan di Sumatera Selatan

06 – 21 September 2021 — Forum DAS Sumatera Selatan terus memperkuat langkah strategis dalam mewujudkan pengelolaan bentang lahan yang berkelanjutan dan berketahanan melalui kegiatan Pengaktifan Kembali Forum dan Platform Kerjasama Multipihak. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Forum DAS Sumsel dalam memperkuat peran koordinasi lintas sektor di tingkat kabupaten untuk mendukung agenda lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Selatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali ruang-ruang koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam konteks bentang lahan yang rentan terhadap kerusakan ekosistem dan dampak perubahan iklim. Melalui pendekatan multipihak, Forum DAS Sumsel mendorong keterlibatan aktif dari unsur pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat sipil, hingga sektor swasta, sebagai pilar penting dalam mewujudkan pengelolaan bentang lahan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Kolaborasi Nyata di Tingkat Kabupaten

Sebagai langkah konkret, pada tahun 2021 Forum DAS Sumsel telah menginisiasi pembentukan dua forum baru di tingkat kabupaten, yaitu:

  1. Forum DAS Kabupaten Banyuasin – diinisiasi pada 6 September 2021

  2. Forum DAS Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) – diinisiasi pada 21 September 2021

Kedua forum ini dibentuk sebagai platform koordinasi dan komunikasi di tingkat lokal, yang berperan dalam menyusun strategi perlindungan sumber daya alam, pemulihan ekosistem, serta penguatan kapasitas kelembagaan dalam menghadapi tantangan pengelolaan lahan yang kompleks dan dinamis.

Sinergi Menuju Keberlanjutan

Melalui pengaktifan kembali forum dan platform ini, Forum DAS Sumsel berharap dapat menciptakan sinergi antar pemangku kepentingan untuk menyusun dan menjalankan program-program kerja yang responsif terhadap kondisi ekosistem dan kebutuhan masyarakat lokal. Forum DAS Kabupaten juga diharapkan menjadi katalisator dalam mendorong perencanaan pembangunan yang lebih hijau, adaptif terhadap iklim, dan berbasis data.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum penguatan kelembagaan, tetapi juga bagian dari transformasi tata kelola lingkungan di Sumatera Selatan, menuju sistem yang lebih kolaboratif, terstruktur, dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.

 
Scroll to Top